Babak Perjumpaan Puisi


 

Babak Perjumpaan

/1/

Kau dan aku saling berhadapan. Seperti melihat samudra baru yang tak tergambarkan di dalam peta. Ombak serta badai yang berkecamuk di dalam dada. Kau dan aku ternyata sama-sama lihai dalam mengemasnya. Sialnya, sebagian dari tubuhku yang tak tersisa ini takluk oleh kedua bola matamu.

/2/

Adakah yang lebih meriah dari perhelatan semalam yang telah lalu?

Kau bercakap tentang hari-harimu yang sederhana. Sedangkan, harapan itu pun tumbuh di tengah duri-duri yang meranggas. Lantas, kau dan aku saling menunggu. Menunggu untuk disemayamkan.

Perihal waktu:

Kau dan aku membiarkan sia-sia memungut pada setiap detiknya.

/3/

Di penghujung malam, ingatan tentang kecemasan antara kau dan aku hinggap di atas ranjang. “Masihkah kau merawat luka sayat itu di dalam dadamu?

Jangan bertanya kembali padaku. Tentu saja, aku bukan pemeran utama yang harus kau seret. Sebab, kaulah yang akan bertanggungjawab atas tetesan air mata seorang pria.

/4/

Semenjak perjumpaan yang tak tergoreskan di dalam garis-garis telapak tangan.

Malapetaka itu akan terjadi. Takdir antara kau dan aku tak terhindarkan.

Menjadi kutub utara dan kutub selatan yang saling berbenturan.

/5/

Hari berlalu. riwayatmu kini kian mencekik.

 

***

 Nama   : Radit Bayu Anggoro

Asal     : Kota Pekalongan

 Nominasi Juara 2 cipta puisi tingkat nasional dengan tema "Rindu" yang diselenggarakan oleh Penerbit JSI. Karya dibukukan dengan judul "Rindu di Bulan September".

 

Babak Perjumpaan Puisi Babak Perjumpaan Puisi Reviewed by Radit Bayu Anggoro on Oktober 13, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.